http://setianakaandrian.blogspot.co.id/?m=1
Saya sangat setuju dengan Setia Naka Andrian, sebab jika UN sebagai tolak ukur untuk menentukan kelulusan itu akan membebani siswa. Terlebih lagi selama kita menuntut ilmu di SD SMP maupun SMA, mata pelajaran yang kita pelajarin banyak sekali. Tetapi jika tiba saatnya UN akan dilaksanakan,Mata pelajaran yang bukan termasuk mata pelajaran UN seperti sia - sia. Karena kalah pentingnya dengan mata pelajaran yang akan di UN kan. Saya setuju jika UN ditiadakan tetapi digantikan dengan evaluasi yang lain, yang lebih pantas untuk menilai siswa layak untuk lulus atau tidak. Tetapi mencari pengganti UN harus direncanakan secara matang, agar tidak ada dampak yang akan merusak nama dunia pendidikan di Indonesia. Saya juga pernah merasakan dan mengalami yang Setia Naka Andrian ceritakan, dan saya pun hingga jatuh sakit sebab kelelahan terlalu banyak aktivitas seperti les belum lagi aktivitas yang lain. Mungkin bedanya saat itu saya masih bisa mengatur waktu saya, les atau kegiatan tambahan saya yang bidangnya non akademik. Terlalu banyak aktivitas itu jg menyita semua waktu bermain saya, sungguh perasaan senang dan gembira ketika bermain dengan teman-teman hilang seketika. Menurut saya pemerintah harus memikirkan tindakan yang pantas agar kejadian seperti ini tak akan terjadi atau terulang lagi. Saya sebagai siswa yang pernah merasakan kejamnya UN hanya dapat menyampaikan pendapat saya seperti ini mohon maaf jika tidak sesuai atau keluar dari topik. Saya mobon maaf🙏
Niza Noor Alfiyah (3F)
No comments:
Post a Comment