Sunday, December 25, 2016

mengkomentari essai teman



Nama                         : Niza Noor Alfiyah
Kelas                          : 3F
NPM                           : 15410253
Jurusan                     : PBSI


            Saya sudah membaca dan memahami essai dari Davi Ul Khasanah yang berjudul “Seni Peran di Kalangan Mahasiswa”. Menurut saudara Davi menekuni seni peran itu tidak mudah dan butuh latihan khusus, terutama melatih emosi dan percaya diri. Saya setuju dengan pernyataan tersebut karena seni peran adalah seni yang memerulkan latihan khusus yaitu olah perasaan, tidak mudah saat memainkan peran dan percaya diri salah faktor utama mendukung bagaimana saat seseorang memainkan peran. Oleh sebab itu acara teater gema kemarin patut kita berikan apresiasi yang tinggi, karena tidak mudah memainkan suatu peran dan dilihat oleh banyak penonton. Saya juga sependapat dengan saudara Davi tentang diadakan acara pentas drama kemarin dapat memotivasi generasi muda saat ini. Karena generasi muda sekarang ini kurang berminat dengan seni peran, mereka kurang percaya diri dan belum merasakan asyiknya terjun dalam seni peran. Apa yang kita mainkan dalam seni peran merupakan gambaran kita dalam kehidupan sehari-hari.
            Menurut saya essai saudara Davi kurang mengupas tuntas secara detail seni peran yang sesungguhnya. Isi essai tersebut hanya menjelaskan inti seni peran tanpa mengupas tuntas secara detail. Dan essai saudara Davi hanya menjelaskan jalan cerita pentas drama yang diadakan teater gema tanpa mengupas tuntas seni peran yang sesungguhnya, karena judul essai saudara Davi mefokuskan seni peran tapi isi essai tersebut tidak mejelaskan secara detail pengertian dari seni peran tersebut. Acara kemarin juga tidak hanya menjelaskan pentas drama saja, tetapi monolog juga dan di isi essai saudara Davi tidak menjelaskan pngertian dari monolog. Mungkin banyak pembaca kurang paham tentang monolog. Saudara davi hanya menjelaskan jalan cerita monolog tersebut tanpa mengupas apa itu monolog ?
            Acara yang diadakan kemarin saya sangat menikmatinya, maju terus untuk teater gema Universitas PGRI Semarang. Semoga teater gema bisa memunculkan generasi muda yang handal dalam seni peran dan bisa membanggakan Universitas PGRI Semarang.



            Menaklukan Kreativitas dalam diri

            Setelah saya membaca dan memahami esai dari Niza Noor Alfiah ynag berjudul “Kreativitas Teater Gema Universitas PGRI Semarang”. Menurut Niza seni peran bisa melatih diri kita saat tampil didepan orang yang banyak. Salah satunya mengasah atau menaklukan kreativitas dalam diri kita. Dalam seni peran kita diharuskan kita menguasai teknik-teknik dan menjadi profesional layaknya seorang aktor atau aktris. Dalam esai tersebut kurang mengartikan keseluruhan mengenai seni peran. Padahal seni peran itu seperti seni yang unik karena letak keindahannya ada peran-peran yang dimainkan. Dalam memainkan seni peran harus mempelajari bagaimana teknik menciptakan dan memainkan peran yang dimainkan oleh pemeran dan sebagai seorang tokoh tertentu baik di atas panggung maupun dalam sebuah film seperti yang ditampilkan oleh UKM Teater Gema menampilkan pentas drama yang berjudul Jaka Tarub dan monolog Balada Sumarah. Dalam seni peran harus memunculkan kreativitas dalam diri kita sendiri.
            Cerita Jaka Tarub dan monolog Balada Sumarah itu sangatlah bagus dan membuat penonton terngangah dalam menyaksikan pertunjukan pentas drama tersebut. Penonton sangat antusiasmengamati pertunjukan pada malam acara tersebut yang digelar oleh Teater Gema. Namun tidak semua penonton menyaksikan dengan seksama dikarenakan tempat duduk untuk penonton membuat ketidaknymanan unyuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Sehingga penonton ada yang berbicara sendiri dengan teman sebelahnya ditambah pemeran bidadari dalam cerita Jaka Tarub bersuara kurang lantang. Setidaknya jika pemeran bidadari tersebut berbicara sangat lantang dan keras maka penonton akan lebih serius memperhatikannya.

No comments:

Post a Comment